Rabu, 02 Juni 2010

Pelanggan Bakrie Telecom Capai 11 Juta



JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) melaporkan, hingga akhir Maret 2010 jumlah pelanggan Bakrie Telecom bertambah hingga 11 juta orang atau tumbuh 37,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 8 juta orang. Dengan pencapaian tersebut, Bakrie Telecom berusaha keras menggapai targetnya menjadi 14 juta pelanggan di akhir 2010.

Langkah Bakrie Telecom untuk memperkenalkan produk dan layanan inovatif dipandang sebagai faktor determinan dalam menjaga laju pertumbuhan pelanggan. Program Esia Gratis Nelpon Nasional (GANAS) tidak saja memperkuat posisi Esia sebagai produk Bakrie Telecom yang memberi tarif termurah, tapi juga mampu mendorong penggunaan telepon yang berdampak pada average revenue per user (ARPU).

Demikian pula program bundling Hape Esia seperti Hape Esia Gayaku seharga Rp 199 ribu dan Hape Esia Online yang penuh fitur pertemanan sosial dan chatting seperti Esia Messanger. Program tersebut dipandang mampu memberikan pilihan beragam pada masyarakat.

Keuangan

Perkembangan positif dalam laju pertumbuhan pelanggan mendorong pencapaian positif pula dalam kinerja keuangan perusahaan di kuartal pertama 2010. Berdasarkan laporan keuangan yang telah direview terbatas, BTEL mencetak pendapatan usaha Rp 894 miliar pada kuartal pertama 2010 atau naik 9,5 persen dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar Rp 816 Miliar.

Demikian pula catatan pertumbuhan pendapatan bersih (net revenue) pada kuartal pertama 2010. Perusahaan mencatat pendapatan bersih (net revenue) sebesar Rp 708 m iliar. Dengan pencapaian ini berarti BTEL berhasil meningkatkanpendapatan bersihnya sebesar 7,6 persen, dariRp 658 m iliar yang dicapai kuartal pertama 2009.

Sedangkan Earnings Before Interest, Tax, Depreciation & Amortization (EBITDA ) juga melonjak sebesar 57,3 persen dari Rp 236 Miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp 371 miliar pada kuartal pertama 2010.

Dalam hal pencapaian laba bersih selama kuartal pertama tahun 2010 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 29 Miliar atau mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan yaitu sebesar 407 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6 miliar.

Jastiro Abi, Direktur Keuangan PT Bakrie Telecom Tbk menjelaskan perseroan akan terus menjaga langkah efisiensi sehingga mampu mempertahankan catatan positif kinerja keuangan. Ke depan, perusahaan juga makin berkembang dengan memperluas layanan dengan menyediakan layanan data melalui anak usahanya, Bakrie Connectivity.

"Di satu sisi kami akan tetap fokus pertumbuhan organik perusahaan melalui Bakrie Telecom, bersamaan dengan itu kami juga akan semakin agresif menjangkau kebutuhan layanan data melalui Bakrie Connectivity," kata Abi.

http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/06/01/19134811/Pelanggan.Bakrie.Telecom.Capai.11.Juta-12

Facebook dan Twitter Rusak Bahasa



SURABAYA, KOMPAS.com — Pakar linguistik dari Universitas Kristen Petra Surabaya, Prof Dr Esther Kuntjara, menilai bahwa sejumlah situs jejaring sosial di dunia maya, seperti Facebook dan Twitter, serta sejenisnya telah merusak bahasa.

"Hal itu karena dunia maya menggunakan bahasa lisan yang ditulis, bukan bahasa tulis atau bahasa lisan sehingga bahasa lisan yang ditulis dapat mengacaukan bahasa baku," katanya dalam seminar di kampus setempat, Selasa (1/6/2010).

Setelah berbicara dalam seminar "Language in The Online and Offline World (LOOW)" yang digagas Jurusan Sastra Inggris UK Petra Surabaya itu, dosen UK Petra Surabaya tersebut menyatakan, bahasa lisan yang ditulis itu dikenal dengan istilah alay.

"Saya sendiri tahu istilah bahasa alay itu justru dari penelusuran melalui Facebook. Yang jelas, bahasa alay itu mencampur aduk antara tulisan, lisan, dan gambar sehingga semuanya menjadi kacau," katanya.

Menurut alumni Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga itu, kekacauan bahasa itu terlihat karena peletakan gambar yang seenaknya dan kadang emosi juga diungkapkan secara tidak tepat.

"Misalnya, kalau menyatakan tertawa keras ditulis dengan LOL. Padahal, mungkin saja penulis itu justru sedang marah, bukan tertawa, sehingga semuanya menjadi kacau atau rumit," kata alumni S2 dari San Francisco State University, AS, itu.

Anehnya, bahasa yang rusak itu katanya justru dianggap sebagai kreativitas. "Penutur bahasa dalam dunia maya memang kreatif, tapi kalau rusak-rusakan kok dibilang kreatif, sih," katanya sambil tersenyum.

Dosen yang juga alumni S3 dari Indiana University of Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), itu mengatakan bahwa dunia maya juga memunculkan sosok yang mudah berubah dalam satu waktu. "Identitas dalam dunia maya itu mudah diubah sehingga kalau kita mau, apa saja bisa, bahkan bicara dengan sekian orang dengan karakter berbeda juga bisa, apalagi mengubah status di Facebook itu juga sangat mudah," katanya.

Ia menambahkan kerusakan bahasa dan mudahnya perubahan identitas dalam dunia maya itu melahirkan generasi yang berani bersikap dan asosial atau individualis. "Bagaimana tidak dikatakan asosial, karena ayah, ibu, dan anak mengetahui kegiatan masing-masing hanya lewat dunia maya. Di dalam Facebook, si anak bilang saya sedang mandi, si ibu bilang kalau dirinya sedang makan, dan sebagainya. Semuanya lewat BB (Blackberry)," katanya.

Di lain pihak, dalam kondisi seperti itu, katanya, Indonesia sangat tertinggal dalam kosa kata baru dalam istilah teknologi informasi sehingga orang mengambil bahasa aslinya, seperti komputer, online, download, upload, dan website, serta sebagainya. "Memang sudah diupayakan download diterjemahkan dengan unduh atau website dengan laman, tapi hal itu kalah cepat sehingga hal itu tidak laku," katanya.

http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/06/01/20375867/Facebook.dan.Twitter.Rusak.Bahasa-12

Paket Langganan Nokia Messaging Rambah XL

Nokia C3










JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler PT XL Axiata Tbk menambah layanan bernilai tambah (VAS) dengan menyediakan paket langganan Nokia Messaging untuk mengakses layanan chatting dan jejaring sosial. Layanan ini punya potensi pasar hingga 70 persne pengguna XL.

"Total pelanggan XL saat ini mencapai 32,6 juta nomor, 70 persen di antaranya menggunakan ponsel berkemampuan browsing, chatting," kata Head of Marketing Mobile Data Service XL, Budi Hardjono, di sela konferensi pers "XL Konten Gila" di Jakarta, Selasa (1/6/2010).

Menurut Budi, dengan menggunakan layanan Nokia ini, pelanggan XL dapat mengaktifkan fitur chatting, email, juga mengakses situs jejaring sosial dengan tarif tetap. Sesuai namanya layanan chatting yang bisa diakses pelanggan adalah Yahoo Messenger, Ovi chat, MSN messenger, serta GTalk (Google Talk). Sementara itu, untuk push mail, pelanggan bisa mengakses ke Gmail, Yahoo mail, Hotmail, serta Ovi mail.

"Pelanggan bisa menggunakan hingga 10 akun email pada layanan ini," ujar Budi. Ia menuturkan konten menjadi sangat penting karena layanan ini dapat memaksimalkan manfaat dan kegunaan dari layanan seluler.

Selain Nokia Messaging, layanan VAS XL lainnya adalah Kuis Gila Bola, MMS berita bola, Facebook zero untuk akses Facebook gratis, dan e-buddy unlimited chat.

Hingga akhir Maret 2010, pendapatan XL dari layanan data meningkat 350 persen dibandingkan kuartal satu 2009 dengan jumlah pengakses data GPRS sebanyak 12,4 juta nomor dari akhir tahun 2009 sebanyak 8 juta. Adapun kontribusi layanan data terhadap total pendapatan usaha pada kuartal I 2010 mencapai 7 persen.

"Kami menargetkan kontribusi data terhadap total pelanggan bisa 10 persen pada tahun ini," katanya.

http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/06/01/21234825/Paket.Langganan.Nokia.Messaging.Rambah.XL-12

Indonesia Pengguna Facebook Terbesar di Asia



JAKARTA, KOMPAS.com - Orang Indonesia bisa dibilang sebagai pengguna Facebook terbesar di Asia. Pasalnya, hasil riset menunjukkan saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa paling populer digunakan di antara pengguna Facebook dari berbagai negara di Asia. Di tingkat dunia, Bahasa Indonesia pun menempati peringkat kelima bahasa paling banyak digunakan pengguna layanan jejaring sosial tersebut.

Hasil riset Inside Facebook, diperkirakan lebih dari 20 juta pengguna Facebook menggunakan Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris masih menjadi bahasa paling banyak digunakan sekitar 400 juta pengguna Facebook saat ini menyusul Spanyol, Perancis, Turki, dan Indonesia.

"Seiring pertumbuhan Facebook ke seluruh dunia dan jumlha penggunananya bertambah banyak dari luar AS, bahasa pengguna menjadi faktor yang semakin penting bagi para pemasar dan pengembang," tulis Inside Facebook seperti dilansir AFP. Bahasa yang digunakan juga menjadi faktor penting untuk menangguk pundi-pundi dari jejaring sosial tersebut.

Hasil survei tersebut juga menggarisbawahi semakin pentingnya pengembangan layanan yang menyesuaikan dengan budaya lokal. Di AS dan Eropa saja, Facebook dikritik habis-habisan dalam hal kontrol pengaturan privasi yang dianggap snagat lemah.

Di negara-negara muslim termasuk Indonesia yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, Facebook beberapa kali menuai kecaman karena menampilkan konten yang dianggap menghina agama Islam. Di Pakistan, Facebook bahkan sampai diblokir aksesnya selama dua minggu karena menampilkan halaman kontes kartun Nabi Muhammad.

http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/06/01/22190833/Indonesia.Pengguna.Facebook.Terbesar.di.Asia-12

Asus Janji Agresif dengan Harga Notebook

"Kami akan agresif dengan harga. Dulu selalu di atas US 599," kata Rex Lee.





TAIPEI, KOMPAS.com – Acer dan HP. Dua nama ini meraja untuk urusan notebook consumer, termasuk netbook, di tanah air. Acer adalah jawara pasar, sedangkan HP duduk di peringkat kedua. Harga menawan, nama ternama mendongkrak popularitas keduanya.

Lalu di mana peringkat Asus yang menjadi pionir netbook di tanah air? Produsen Taiwan ini duduk di peringkat 6, di bawah Lenovo. Begitu kata Rex Lee (Regional Director, SEA APAC, Asustek Computer Malaysia Sdn Bhd) di kantornya di Peitou, Taipei. Padahal untuk tingkat Asia Pasifik, Asus duduk di peringkat 4, dan di urutan ke 3 untuk tingkat dunia.

Menurut Rex, kendati terlambat masuk ke ajang notebook consumer, Asus berhasil tumbuh dengan cepat di seluruh dunia. Sayangnya di Indonesia, kemudian terjadi kesalahan. Asus tidak berhasil memanfaatkan peluang tersebut untuk menjadi pemimpin pasar.

Penyebabnya adalah kurang siapnya Asus mengantisipasi tuntutan pasar. “Ketika netbook pertama diperkenalkan dalam ukuran 7”, lalu terjadi peralihan ke ukuran 8,9” dan belakangan ke 10”, Asus masih menggunakan storage SSD. Di Eee PC 7”-nya, kapasitas SSD-nya ketika itu 4GB. Padahal pasar sudah pindah ke hard disk. Kita tidak bisa dengan cepat beralih stok,” cerita Rex.

Penyebab lain, harga produk Asus jauh lebih tinggi dibandingkan produk saingan-saingannya, khususnya Acer dan HP. Namun kondisi ini dijanjikan Rex akan berubah. “Akhir Juni harga Eee PC akan kompetitif.” Maksud Rex, harga notebook dan netbook Asus akan mendekati harga yang ditawarkan dua saingannya, Acer dan HP.

Contoh, Eee PC dengan prosesor Atom N450 dan layar 10,1” akan dijual dengan harga US$ 309 – US$ 399. Sementara saingannya, HP membandrol harga US$ 299 – US$ 389 dan Acer memberikan kisaran US$ 309 – US$ 399.

Kebijakan yang sama pun diterapkan di notebook. Alhasil, kata Rex, notebook Asus K40U (14,1”, Intel Pentium Duo Core, RAM 2GB, garansi 2 tahun) akan dijual dengan harga US$ 499. Ini tak jauh berbeda dengan harga Acer 4732Z yang mengemaskan RAM 1GB dan garansi 1 tahun. Untuk yang menggunakan prosesor Intel Core i3 discrete VGA (Asus A42JR) juga ditekan sehingga mendekati Acer Aspire 4740G (US$ 699 vs. US$ 679).

Disesuaikannya harga notebook dan netbook Asus ini demi mencapai target sebagai pemain Top 3 di Indonesia. Juga selaras dengan target Asus untuk menjadi merek notebook dunia No. 4 tahun ini, dan No. 3 di tahun 2011. Kuncinya adalah kualitas, begitu tandas Rex.

http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/06/01/23272589/Asus.Janji.Agresif.dengan.Harga.Notebook-12